KELAS XI


BAB III 
MENGELOLA INFORMASI DALAM CERAMAH

1. PENGERTIAN CERAMAH 
Ceramah adalah pidato yang bertujuan untuk menerangkan atau menyiarkan nasehat dan petunjuk-petunjuk berkaitan dengan ajaran-ajaran agama. Secara umum, ceramah, khotbah, dan sambutan merupakan bagian dari pidato. Nah, berarti ketiganya sama-sama kegiatan berbicara di muka umum untuk memaparkan gagasan, pikiran, atau informasi kepada pendengar yang sifatnya persuasif.Arti kata ceramah, menurut KBBI adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.

2. TUJUAN CERAMAH 

  • Informatif/instruktif: artinya untuk memberikan informasi kepada pendengar mengenai suatu hal sehingga pendengar dapat memahami atau mengerti isi informasi dengan jelas dan benar.
  • Persuasif: artinya mengajak pendengar supaya mengikuti apa yang telah pembicara sampaikan agar keyakinan pendengar semakin bertambah untuk melakukan sesuatu kearah yang lebih baik lagi.
  • Argumentatif: artinya untuk meyakinkan pendengar mengenai suatu hal.
  • Deskriptif: artinya untuk menggambarkan atau melukiskan tentang suatu keadaan.
  • Rekreatif: artinya untuk menghibur atau menggembirakan pendengar agar merasa puas.
  • Naratif: artinya untuk menceritakan sesuatu hal kepada pendengar.

3. JENIS-JENIS CERAMAH

  • Ceramah Umum
Ceramah umum adalah pesan yang bertujuan untuk memberikan sebuah nasehat dan petunjuk-petunjuk yang ditujukan kepada khalayak ramai, atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum keseluruhannya bersifat menyeluruh, maksudnya tidak ada batasan-batasan usia dan materinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.

  • Ceramah Khusus
Ceramah khusus adalah ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk kepada mad'u atau khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu materinya maupun yang lainnya. Pada ceramah khusus ini, banyak batasan-batasan yang dibuat misalkan materi yang menyesuaikan dengan keadaan. Contoh Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

4. UNSUR-UNSUR CERAMAH

  1. Penceramah: Unsur dari ceramah yang pertama adalah penceramah itu sendiri yaitu orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi seorang penceramah, wajib memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada pendengar.
  2. Pendengar: Unsur ceramah yang kedua adalah pendengar. Pendengar merupakan orang yang menerima nasehat dan petunjuk dari penceramah.
  3. Materi: Materi yang diberikan dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran suatu agama. Namun, ceramah yang baik adalah ceramah yang mampu dan sanggup membuat pendengar terdorong dan tergugah untuk melakukan nasehat-nasehat yang telah diberikan oleh penceramah. Selain itu, materi ceramah harus disusun secara sistematis agar materi disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.
5. METODE CERAMAH 
Metode ceramah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang penceramah untuk menjelaskan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:
  1. Impromptu: metode ceramah tanpa adanya persiapan.
  2. Menghafal: metode ceramah sudah melakukan persiapan, lalu menghafalnya.
  3. Membaca naskah: metode ceramah dengan membaca naskah lengkap.
  4. Ekstemporan: metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai catatan pengingat.

6. MEDIA CERAMAH 
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi kepada pendengar.

7. STRUKTUR CERAMAH 
1. Pendahuluan
  • Pembuka: bagian yang berisi salam pembuka, ucapan syukur, dan ucapan penghormatan.
  • Pengantar: bagian yang berisi paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
2. Isi Ceramah
  • Inti: bagian ini berisi paparan dari penceramah, pandangan umum penceramah, ilustrasi dari materi yang disampaikan oleh penceramah.
  • Gagasan: bagian ini berisi tentang ide besar yang ingin disampaikan penceramah kepada pendengar. Ceramah yang baik dan bagus berisi satu gagasan besar yang kemudian dapat dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
  • Simpulan
  • Ucapan permintaan maaf, dan
  • Salam penutup

8. KAIDAH DAN CIRI KEBAHASAAN CERAMAH
  • Menggunakan kalimat simpleks/tunggal dan kompleks/majemuk.
  • Menggunakan kata kerja mental, misalnya memprihatinkan.
  • Kalimatnya bersifat deklaratif dan imperatif (persuasif/ajakan).
  • Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab-akibat) satu dengan yang lainnya.
  • Menggunakan kata-kata teknis/peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas penceramah.
  • Menggunakan kata sapaan orang kedua atau ketiga yang sesuai dengan bahasa adat setempat, santun serta sesuai dengan kondisi/situasi.

Comments

Popular posts from this blog

MATERI KELAS XI BAB II. D.